Kepulauan Derawan adalah sebuah kepulauan yang berada di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Di kepulauan ini terdapat sejumlah obyek wisata bahari menawan, salah satunya Taman Bawah Laut yang diminati wisatawan mancanegaraterutama para penyelam kelas dunia.
Sedikitnya ada empat pulau yang terkenal di kepulauan tersebut, yakni Pulau Maratua, Derawan, Sangalaki, dan Kakabanyang ditinggali satwa langka penyu hijau dan penyu sisik.
objek wisata ini adalah pilihan yang bagus unutuk menghilangkan kepenatan seharian bekerja dan sebagai rekreasi bersama keluarga
PENYU |
disini kita bisa:
Danau Labuan Cermin – Berau
Danau Labuan Cermin, Objek Wisata Berau
RASA lelah seketika hilang, meski sebelumnya harus menempuh perjalanan sejauh 250 kilometer dari Tanjung Redeb, ibu kota Kabupaten Berau. Lama perjalanan 8 jam dari Tanjung Redeb itu seperti tak terasa dan langsung terobati begitu melihat kejernihan air di danau yang dikelilingi keasrian hutan mangrove yang masih terjaga.
Dasar air terlihat begitu jelas, termasuk biota air di dalamnya seperti karang dan ikan beragam jenis. Tak ketinggalan, penyu hijau juga sesekali singgah di perairan ini.
Dari dasar danau, air terlihat dangkal. Padahal sebenarnya kedalamannya bisa lebih dari 3 meter. Keunikan lain, di bagian permukaan air terasa agak asin. Sementara di dasarnya terasa tawar. Ini karena pengaruh sumber air danau yang berasal dari bebatuan mengandung kapur.
Dari dasar danau, air terlihat dangkal. Padahal sebenarnya kedalamannya bisa lebih dari 3 meter. Keunikan lain, di bagian permukaan air terasa agak asin. Sementara di dasarnya terasa tawar. Ini karena pengaruh sumber air danau yang berasal dari bebatuan mengandung kapur.
Tak jauh dari kawasan ini terdapat pelabuhan tradisional. Ini mendukung aktivitas warga yang banyak tinggal di kawasan ini dengan mata pencaharian sebagai nelayan. Baik menangkap ikan di laut lepas, maupun dengan cara membuat bagan.
Bertolak dari dermaga tradisional yang ada di muara danau, perahu menyusuri ke arah sumber air. Melintasi bawah Jembatan Labuan Cermin, perahu terus bergerak ke ujung danau, tempat air berasal. Perlu waktu sekitar 20 menit untuk sampai ke lokasi tersebut. Begitu di ujung danau, terlihat kawasan masih asri, dikelilingi rerimbunan pohon. Di salah satu sudut, terlihat batang kayu yang disusun seadanya untuk istirahat sejenak.
Di balik daerah perbukitan itu, terdapat danau lagi yang jaraknya sekitar 100 meter. Kejernihannya, jelas tak usah diragukan.
“Ikan di danau ini semakin banyak. Ikannya mulai berkembang-biak karena tak diganggu orang. Sayangnya, objek wisata ini belum dikelola secara maksimal. Karena itu, Pemda bertekad mengembangkan lokasi ini, diawali dengan menetapkan kawasan ini sebagai kawasan konservasi atau kawasan lindung. Setelah itu, akan dilengkapi sarana penunjang yang memudahkan pengunjung menikmati danau ini.
Air yang konon juga menjadi tempat mandi para Raja Berau di masa lalu, juga dimanfaatkan warga sebagai sumber air bersih. Tak perlu bahan kimia, cukup siapkan pipa saja dan air bisa disedot untuk dialirkan ke rumah-rumah.
“Yang penting lingkungan mangrove-nya tetap terjaga, air ini akan selalu jernih,”
“Yang penting lingkungan mangrove-nya tetap terjaga, air ini akan selalu jernih,”
Untuk menuju lokasi ini, dari Tanjung Redeb harus menggunakan angkutan pedesaan atau mobil carter ke arah Selatan. Daerah yang dilalui antara lain Tabalar, Biatan, Talisayan dan Batu Putih. Setelah itu barulah tiba di Biduk-biduk. Tak usah memikirkan perjalanan yang begitu panjang. Karena keindahannya seimbang dengan rasa capek dan biaya yang dikeluarkan
Tak jauh dari lokasi ini, penikmat wisata juga bisa mengunjungi pantai Teluk Sulaiman, yang tak kalah indah dengan Pulau Derawan. Kawasan itu juga terus ditingkatkan fasilitasnya sebagai daerah kunjungan wisata alternatif.
sumber: kaltimpost
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimaksih atas kunjungan anda
Mohon untuk berkomentar yang sopan, tidak mengandung kalimat yang berbau kekerasan atau kriminal