Senin, 02 November 2015
Kondisi Politik di Indonesia
Politik saat ini mengalami kekacauan yang tidak jelas. Saat ini politik Indonesia dijadikan ajang memperebutkan kekuasaan. Para pejabat yang memiliki kekuasaan telah melupakan dan mengabaikan keinginan dan harapan masyarakat. Banyak masayarakat kita dijadikan tempat untuk memperoleh kekuasan terlebih masyarakat yang awam atau tidak berpendidikan mudah dipengaruhi untuk ikut serta bermain politik yang kotor atau membantu pejabat memperoleh kekuasaan dan jabatan yaitu dengan cara membayar masyarakat untuk memilih pejabat ini sebagai pemimpin atau pejabat. Cara – cara suap uang, makanan , dan janji-janji yang indah mereka gunakan untuk memperoleh kekuasaan dalam pemerintahaan.
Poltik Indonesia saat ini sangatlah memprihatinkan. Para pejabat masih kurang dalam memikirkan rakyat secara luas. Mereka sudah lupa akan janji-janji dan program kerja yang harus mereka kerjakan. Tidak banyak dari mereka juga melakukan hal-hal yang merugikan negara Indonesia seperti korupsi. Korupsi sudah mendarah daging dalam diri pejabat, rasa nafsu yang tinggi untuk mendapatkan keuntungan dan jabatan yang tinggi dengan mengambil uang rakyat. Ini fakta kita bisa melihat kebelakang bahwa tidak ada pemerintahan yang tidak pernah melakukan korupsi inilah contoh nama-nama yang tertangkap KPK dan mejadi contoh kasus politik indonesia yang sudah mengalami kerusakan.
Berikut nama-nama besar lain yang pernah diseret oleh KPK sejak dibentuk 2002 silam.
• Irjen Djoko Susilo
Kasus yang menimpa bekas kepala korps lalu lintas Polri ini banyak dikutip setelah calon Kapolri Budi Gunawan ditetapkan sebagai tersangka. Serupa dengan Gunawan, Djoko Susilo yang terjerembab lantaran kasus korupsi dalam proyek simulator ujian surat izin mengemudi itu sempat melawan KPK yang kemudian memicu perang Cicak versus Buaya jilid pertama. Namun begitu, Irjen Djoko Susilo dijebloskan ke penjara selama 18 tahun oleh Tipikor.
• Luthfi Hassan Ishaaq
Luthfi Hasan Ishaaq dijemput dan ditahan KPK pada tanggal Januari 2013 dengan dugaan menerima hadiah atau janji terkait dengan pengurusan kuota impor daging pada Kementerian Pertanian. Pria yang saat ditangkap menjabat sebagai Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini divonis 16 tahun penjara.
• Rudi Rubiandini
Penangkapan Rudi dianggap sebagai sebuah pukulan, mengingat mantan Kepala Satuan Kerja Khusus Migas ini dikenal sebagai pribadi yang bersih dan jujur. Nyatanya Rudi menerima suap dari Kernel Oil senilai US$ 400 ribu. Ketua KPK Abraham Samad mengecam Rudi sebagai figur yang serakah, karena menerima suap kendati mengantongi gaji tinggi sebagai pejabat SKK Migas.
Dari beberapa contoh diatas, bisa diartikan kalau politik di Indonesia sangat tidak dewasa, kotor dan mengalami kekacauan. Sampai kapankah politik di Indonesia selalu mengalami hal yang sama dari tahun ketahun sama sekali tidak ada perubahan dan kasus yang sama terulang kembali. Masyarakat kita yang sedang sedih, menjerit kelaparan dan terlebih era globalisasi yang sudah membuat banyak negara asing mulai memasuki pemasaran di Indonesia dan ASEAN comunity yang membuat masyarakat dilema kerena dengan masuknya ASEAN comunity kita semakin terjajah oleh bangsa lain dan masyarakat sendiri masih kurang dalam pemahaman bahwa kita seharusnya mencintai produk Indonesia. pemerintah hanya selalu menjanjikan kata-kata yang manis kepada masyarakat.
Sumber :
Dianrosidani.2015. Kondisi politik Indoensia.
(Online)(http://m.kompasiana.com/dianrosdiani/kondisi-politik-indonesia.html). Diakses
pada tanggal 22 oktober 2015 pada pukul 10.15 WIB.
Dw.2010.Daftar Tangkapan Terbesar KPK.(Online)(http://www.dw.com/id/daftar-tangkapan-
terbesar-kpk.html).Diakses pada tanggal 22 oktober 2015 pada pukul 09.45 WIB
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimaksih atas kunjungan anda
Mohon untuk berkomentar yang sopan, tidak mengandung kalimat yang berbau kekerasan atau kriminal