Laman

Kamis, 05 Januari 2017



Fenomena Om Telolet Om dalam Bingkai Jean Baurdillard
Oleh :
Dwi Endah Rosalita
Sosiologi 2014

 


Om telolet om sudah tidak asing kita dengar saat ini,  seluruh media  sosial tengah ramai membicarakan 2016  lalu. Om telolet om ini  adalah   panggilan   anak-anak  kecil   di jepara, jawa timur   yang  kemudian   tersebar luas keseluruh   dunia. Fenomena om telolet ini berawal  dari video yang diunggah  dalam chanel  youtube berjudul  Bus Telolet.
Jadi apa sebenarnya om telolet om itu? Om telolet  om  sendiri  sudah  menjadi berbincangan netizen dan bahkan artis Indonesia dan artis dunia dan bahkan tokoh dunia juga mempertanyakan apa itu Om telolet om?  Berawal dari  akun media sosial yang dipenuhi hastag #omteloletom #teloletchallenge #teloletgointernasional. Dan kemudian artis bintang top dunia seperti DJ kelas dunia; Marshmellow, Martin Grixx, Snake, Skrillex, dan artis lainnya seperti zedd, Taylor Swift,  Marc Marquez, dan melalui akun twitter zedd OM TELOLET OM.
Telolet adalah kata yang digunakan oleh orang Indonesia untuk menggambarkan suara klakson yang unik dari kedengarannya. Bunyi klakson tersebut dapat bersumber dari kendaraan apapun, akan tetapi dalam kasus ini, lebih diutamakan bus AKAP. Jadi kata “Telolet” itu muncul karena bunyinya yaitu “Teeeeelooooooleeeeeet” berulang hingga 2X atau 3X biasanya. (www.learniseasy.com)
Om telolet om adalah kata yang panggilan kepada supir bus untuk membunyikan klakson jadi, “Om”itu sebutan untuk paman atau laki-laki yang sudah berumur lebih tua. Selain itu om sering digunakan oleh para “penjual tubuh” kepada pembeli mereka. Jadi dapat diartikan “Om telolet Om” itu berarti “Om minta bunyikan klaksonnya dong”.
Om telolet om mulai memasuki dunia permusikkan seperti dalam lagu ImeyMey dengan judul lagu Om Telolet Om yang merupakan lagu dangdut. Kemudian dilain tempat dunia mancanegara di Norwgia, pria kebangsaan Norwegia, Audun Kvitland Rostad mengunggah video dengan menyanyikan Om telolet om di akun youtube nya. Dalam video berdurasi 1 menit 48 detik, sebelum bernyanyi, Kvitland membuka dengan cerita bagaimana dia tahu 'Om Telolet Om'. "Selamat pagi dari Norwegia. Sewaktu saya bangun pagi tadi, saya cek Facebook dan Instagram, banyak komentar yang sama. Muncul istilah Indonesia yang jadi viral beberapa hari ini, yaitu 'Om Telolet Om'. Ratusan orang meminta saya untuk membuat lagu ini," ujarnya dikutip dari video yang diunggahnya pada Kamis, 22 Desember 2016. (www.tempo.com).
Dalam lirik lagu 'Om Telolet Om', Kvitland  mengungkapkan jika dia mengetahui frasa yang viral itu dari berbagai komentar orang di akun media sosialnya.
“Saat saya unggah video di Facebook, menunggu komentar orang-orang. ‘Telolet.. Telolet.. Telolet.. Telolet’. Ternyata cuma komentar itu yang saya dapatkan,” senandung Kvitland dalam potongan lirik lagunya. “Saya yakin kalau video ini saya unggah di Youtube. Respons orang akan sama. Telolet.. Telolet.. Telolet’. Ternyata cuma komentar itu yang saya dapatkan.” Tak lupa, Kvitland menyisipkan bunyi klakson bus pada akhir lagunya.(www.tempo.com).
Menurut Wahyu Budi Nugroho Sosiolog Universitas Udayana. “Telolet” adalah prinsip kelangkaan. Tidak setiap bus memiliki klakson telolet. Permainan telolet ini menjadi kian mengasyikan ketika digunakan gawai (baca:hp) untuk menangkap momen “peristiwa” dan bunyian telolet seperti permainan sepakbola yang memertlukan banyak fokus untuk mempertahankan keseimbangan; dari kaki, kemiringan tubuh yang diatur sedemikian rupa, pandangan mata, gerakan tangan seperti orang menari hingga satu tangan anak-anak sarat mengacungkan jempol agar supir bus bermurah hati membunyikan telolet-nya, sedangkan tangan yang lain memngang HP untuk merekam momen tersebut dengan baik, ditambah lagi keharusan anak-anak meneriakan “Om, telolet Om!”kala bus hendak melintas. Permainan telolet mengindikasikan adanya fokus; ketepatan; ketangkasan; kecepatan, serta spontanitas karena berlalunya bus tak dapat diulang lagi dan ketika bunyian telolet diperoleh, maka kepuasan tingkat tinggi  pulalah yang dituai anak-anak. (www.kolomsosiologi.blogspot.co.id)
Internet adalah salah satu teknologi komunikasi yang sangat melekat dalam kehidupan masyarakat kontemporer, hampir setiap hari internet dipergunakan sebagai sarana untuk memperoleh berbagai informasi dan untuk menjalin komunikasi internet. Internet sendiri sebagai jaringan yang bertujuan untuk dapat saling berkomunikasi atau berbagi data. Masyarakat saat ini mulai berlomba-lomba untuk memiliki akun media sosial dan berlomba-lomba untuk eksis dalam media sosial. Agar mereka tidak ketinggalan informasi masyarakat selalu mengugrade informasi terbaru.
Postmodern tidak pernah dilepaskan dari postmodernisme, postmodernisme dapat diartikan sebagai paham yang menolak grand narration dan kebenaran absolut sebagi tolak ukur pada era modern. Postmodernisme, adalah paham yang banyak mengangkat semiotika sebagai  persepektif  dalam melihat fenomen kehidupan masyarakat postmodern. Salah satu tokoh postmodernisme yang erat dengan semiotika dan pengkajian persoalan media dalam masyarakat postmodern adalah Jean Baudrillard.
Jean  Baudrillard  adalah  salah  seorang  tokoh kunci dalam konsep pascamodernisme atau postmodernisme. Pemikiran Baudrillard dikenal sebagai kritik terhadap budaya yang berkembang pada masyarakat kontemporer, terutama penggunaan media massa. Internet sebagai salah satu perkembangan media informasi dan komunikasi massa telah memicu berbagai dampak pada kehidupan masyarakat kontemporer.
Baudrillard menyatakan bahwa masyarakat saat ini tidak lagi didasarkan pada pertukaran barang material dengan nilai guna, namun lebih pada komoditas sebagai tanda dan simbol yang pembentukkannya sepenuhnya bersifat sewenang-wenang dan mempunyai signifikansi sejauh berada di dalam “kode”. Hal yang demikian, mengakibatkan tindakan konsumtif yang mengedepankan cirta dan prestise. Baurdillard juga menyatakan bahwa masyarakat sedang terbelenggu tatanan cybernetics neocapitalist, teknologi inggi menghadpakan masyarakat pada probem besar, hal ini karena neocapitalist memiliki tujuan dan kontrol total. Menurut  Baudrillard,  masyarakat  berada  pada hipperrealitas model-model dan  kode-kode  yang  sangat  mempengaruhi  pola pemikiran, tingkah laku dan makna. Media informasi, hiburan, komunikasi memberikan pengalaman yang kuat dan dominan seta melibatkan kehidupan sehari-hari yang dangkal. Situasi ini kemudian mengantarkan masyarakat pormodern ke dalam ektase yang penuh dengan hiperrealitas melalui ranah atau dunia komputerisasi, multimedia serta berbagai pengalaman yang diberikan teknologi baru/teknologi canggih. Kemudian dalam analisis nya Om telolet om yang dipenuhi oleh media sosial seakan membuat kebiasaan baru terjadi dilakukan dan sesuatu baru yang menyenakan untuk di praktikkan  dalam kehidupan sosial seperti fakta yang  terjadi  bahwa  masyarakat  tidak  enggan  untuk  melakukan  aksi menganggakat tangan dan selembaran di pinggir jalan dan meneriakan Om telolet om. Dalam teori kode Jean Baurdillard mengatakan  dan  memandang kita bergerak dari suatu  masyarakat yang dominasi oleh tanda dan  kode yang diasosiasikan  dengan  komoditas-komoditas ke suatu masyarakat yang didominasi oleh tanda-tanda dan  kode-kode secara umum , dia memahami kita bergerak ke arah “universal pembentukan suatu sistem tanda yang abstrak dan bisa dijadikan contoh”.[1]
Om telolet om menjadi sebuah ajang dimana dalam membunyikan klakson tidak harus ketika ingin meninformasikan kepada sesama pengendara lain bahwa ada kendaraan lain disana. Bahkan dengan menyembunyikan klakson biasa mengganggu pendengaran kita,karena kelakson pada dasarnya dibunyikan hanya sekali dan terdapat nilai moral kode dalam suara klakson tersebut. Keberadaan Om telolet om yang memenuhi media sosial seakan membuat kita ingin ikut dalam kegiatan didalamnya dengan mencari bus yang akan lewat dengan membawa kertas bertulisan “Om telolet om” dan Hp ditangan yang kemudian kita mengupload kegiatan tersebut ke dalam media sosial.
Baudrillard mengatakatan “kita paham bahwa sekarang era berada pada tingkat reproduksi (fashion, media, publisitas, informasi, dan jaringan komunikasi), pada tingkat yang secara serampangan disebut  Marx dengan sektor kapital yang tidak esensial... artinya dalam ruang simulakra, kode, proses kapital global ditemuakan”. Baudrillard juga berpendapat, bahwa kita telah bergerak “dari masyarakat produktivis-kapitalis ke tatanan cybernetik-neokapitalis dan sekarang memiliki tujuan kontrol secara total”. Baudrillard menguraikan realitas ini dalam berbagai cara. Misalnya  sekarang ini hidup pada akhir zaman interpretasi, dalam “kotak hitam kode”. Jadi kita tidak benar-benar mengerti apa yang tejadi pada masyrakat kontemporer. Dan juga melihat bahwa hidup kita pada “akhir evolusi dialektika... tidak ada lagi finalitas, juga determinasi”. (George Ritzer,2003.Teori Postmodern hal:165)
Fenomena om telolet ini  lebih banyak disukai oleh netizen dan bahkan di kalangan muda , terkadang sungguh  aneh  hampir semua masyarakat ikut menyuarakan om telolet om namun, untuk melakukan sesuatu yang  realitas dan berguna untuk orang banyak seperti banjir yang terjadi di Bima, Aceh dan kejadian di Appelo yang tertelan mati, bahkan  tidak terekspos oleh media sosial lebih luas dibandingkan om telolet om. Bahkan dalam berita politik, yang  menyuarakan apspirasi tentang  politik  di Indonesia kalah dengan om telolet om. Media sosial yang dalam fungsinya sebagai alat pembantu untuk mempermudah komunikasi yang saat ini hanya menjadi suatu tempak konsumerisme dengan menjadikan sesuatu hal yang membuat diri seorang eksis dengan hal yang sedang buming.
 Hal ini bisa dijadikan pengalihan isu kepada media sosial untuk  melupakan dan mengabaikan informasi yang lebih penting. Namun, Om telolet Om sebagai bentuk aspirasi keunikan dari bunyi klaskson yang unik. Dan demam Om telolet om ini menjadi sesuatu  yang cepat eksis dan kemudian menghilang namun, dalam pengaruh perubahan sosial  yang   kemudian  menjadi  konstruk  berfikir bahwa bunyi klakson telolet itu menjadi sebuah sejarah yang bisa buming hingga ke seluruh dunia.  
 


[1] George Ritzer.2003.Teori Post Modern.Yogyakarta:Juxtapose research and Publication study club.

Senin, 02 November 2015

PUISI

Permainan gila politik
Politik adalah tempat permainan kotor
Politik itu membuat kita gila
Banyak kata-kata manis yang diucapkan
Politik ajang untuk mencari ketenaran
Banyak orang-orang yang berlomba untuk mendapatkan kekuasaan
Politik selalu membuat kita dilema, ketidakjelasan arah tempat dimana kebahagian kita berada
Jeritan , tangisan, derita rakyat dimana-mana tanpa hirauan
Kita hanya sebagai tempat untuk memuaskan nafsu kekuasaan mereka
Dimanakah? Dimanakah? Dimanakah?
Politik yang ideal dan indah untuk kita mainkan
Tidak bisakah politik tanpa permainan gila
Banyak orang-orang yang rela memberikan apasaja untuk mendapatkan kekuasan
Politik itu membuat kita gila
Gila, gila, gila, dan gila

Pencerahan Politik

Dalam situasi kehidupan demokrasi yang carut marut, minusnya kepemimpinan negarawan, maraknya politik transaksional, dan matinya etika politik, kita sesungguhnya membutuhkan suatu tahapan kehidupan demokrasi yang transformatif. Masa dimana lahir sebuah era pencerahan politik. Pada era pencerahan politik tersebut, pendidikan politik masyarakat maju. Kesadaran politik rakyat terbangun. Rakyat menjadi tercerahkan. Rakyat akhirnya pandai memilih pemimpin. Mereka memilih para pemimpin berdasarkan kapasitas, pengalaman, dan track recordnya. Suara rakyat sudah tidak gampang dibeli atau ditukar dengan sembako. Rakyat bukan lagi pemilih tradisional, yang memilih pemimpin karena faktor kekerabatan, ikatan emosional, citra politik dan politik uang. Rakyat menjadi pemilih cerdas. Rakyat menjadi pemilih rasional. Inilah era pencerahan politik yang didambakan. Sebuah tahapan sejarah politik yang melahirkan politik akal sehat. Sebuah periode sejarah yang melahirkan para pemimpin sejati dan negarawan. Bangsa dan negara pun bisa berkembang serta maju. Masyarakat bisa hidup tenang, sejahtera dan damai. Lantas, memulai atau membangun era pencerahan politik tersebut bagaimana? Untuk memulai dan membangun era pencerahan politik tersebut, tidak ada jalan lain kecuali seluruh unsur civil society, dalam hal ini organisasi kemasyarakatan (Ormas), Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), pendidik/akademisi dan media massa, secara total melakukan pendidikan politik dan penyadaran politik pada masyarakat. Demokrasi bangsa tidak akan tumbuh dan berkembang dengan baik jika kualitas pendidikan politik dan kesadaran politik masyarakat rendah. Begitu pun, demokrasi bangsa tidak akan bisa melahirkan negarawan atau pemimpin sejati kalau masyarakat tidak punya kecerdasan politik. Indonesia tidak kekurangan pemimpin sejati. Indonesia tidak kekurangan negarawan. Indonesia hanya kekurangan ruang dan panggung politik bagi lahirnya negarawan dan pemimpin sejati. Banyak anak bangsa yang sesungguhnya punya jiwa kepemimpinan dan kenegarawanan yang besar. Tetapi mereka tidak punya akses politik dan enggan berpolitik. Beberapa sudah punya akses dan terjun ke dunia politik tetapi kalah dalam persaingan pemilu. Rakyat Indonesia memang masih terlalu dini diperhadapkan dengan demokrasi langsung. Pendidikan politik mereka masih tergolong rendah untuk berpartisipasi dalam proses demokrasi. Kesadaran politik mereka pun belum terlalu cukup untuk memilih calon pemimpin sejati atau negarawan. Maka tidak mengherankan kalau proses demokrasi saat ini belum melahirkan pemimpin sejati dan negarawan. Demokrasi kita sebenarnya baru melahirkan politisi dan pemimpin yang pragmatis lagi oportunis. Mereka adalah pemimpin-pemimpin bangsa yang terpilih karena politik uang dan politik pencitraan. Mereka bukan pemimpin-pemimpin yang lahir dari proses politik demokrasi yang sehat. Sehingga kualitas atau kepemimpinannya bukan yang negarawan ataupun yang sejati. Berbicara Demokrasi, menurut saya bangsa indonesia belum bisa dikatakan negara yang demokrasi karena masih banyak aspirasi rakyat yang belum didengar dan bahkan pemerintah masih belum bijak dalam mengatasi permasalahan bangsa kita. Bahkan politik kita saat ini pengacu pada sistem liberal. Pemerintah kita sudah melupakan janji-janji nya. Yang dimaksud demokrasi liberal yang dimana sekarang partai politik sudah tidak mencerminkan kepentingan rakyat dan tidak mencerminkan demokrasi pancasila sebagai acuan bernegara. Semua partai politik tidak ada yang pernah melakukan permainan politik yang bersih, semuanya mereka gunakan cara yang kotor jika,tidak mereka tidak akan bisa mendapatkan kekuasaan. Kita harus melakukan yang namanya perlawanan dan demokrasi saat ini perlu dipertegas lagi karena masih banyak aspirasi masyarakat kita belum di dengar sampai ke pemerintah. Akan kah kita hanya bisa meliahat saja dengan penderitaan yang sudah kita alami ini. Kita juga bisa melihat banyak lapangan pekerjaan di Indonesia yang kurang seperti hal nya di malang, Jawa Timur bahwa banyak masyarakat yang menganggur dan mereka terkadang bekerja dengan cara yang tidak halal seperti mencuri, mengamen, mengemis, dan bahkan banyak lahan parkir ilegal yang dilakukan hal ini terkadang membuat kita masyarakat malang tidak nyaman bahkan untuk uang parkir sebesar Rp.2.000. setiap kita berhenti dipertokohan banyak yang meminta uang dan ketika kita tidak memberi mereka selalu memaksa kita untuk memberi nya. Bukan kah ini merupakan dampak ketidakadilan masyarakat yang masih tidak mendapatkan pekerjaan karena banyak nya lapangan pekerjaan diisi oleh orang luar asing dan banyak masyarakat kita yang berpendidikan kurang akan sulit memperoleh pekerjaan. Hari ini kita bisa merefleksikan bagaimana banyaknya mahasiswa yang sudah lulus akan merasakan dilema kebingungan untuk mendapatkan pekerjaan. Hal ini adalah tugas yang harus dilakukan pemerintah agar masayarakat kita bisa mendapatkan pekerjaan yang layak dengan gaji yang mampu memenuhi kebutuhan hidupnya. Kita sudah membayar pajak tapi, apakah kita tahu dimana kah uang kita ini dialokasikan?, seharusnya media sosial, berita – berita di TV dan bahkan chanel TV perlu menayangkan semua perilaku apa saja yang dilakukan selama bekerja di pemerintahan dan pelaporan perogram kerja perlu disiarkan secara luas oleh seluluruh Indonesia agar kita mengetahui sejauh mana progres dari pemerintahan kita. Kurangnya informasi yang didapat oleh masyrakat Indonesia membuat Indonesia malas dalam mengkritik dan mengutarakan pendapat mereka, padahal ini demi kemajuan Negara Indonesia kita yang dimana kita tinggal didalamnya untuk bisa hidup sejahtera maka kita perlu mengutarakan aspirasi kita. Pemerintah terkadang menutup- nutupi diri dari media , sehingga kita sendiri tidak tahu proses pekerjaan mereka. Yang di publikasikan ke masyarakat hanya hal – hal yang baik saja. Kita harus sadar bahwa kita telah dibodohi dengan janji-janji manis mereka membuat kita mau melakukan apa yang mereka berikan.bahkan gaji mereka lebih besar dari kita rakyat biasa. Banyak nya pajak yang kita bayar tanpa kita tahu kemanakah uang ini di alokasikan. Menurut saya pemerintah harus berani terbuka dengan masyarakat kita tentang kinerja mereka dengan pelaporan yang jelas, bukti yang jelas, perlu adanya informasi yang meluas kepada masyarakat kita, bukan hanya dari media sosial, TV, koran perlu juga pembicaraan secara luas oleh masyarakat yang bisa dikatakan mereka awam terhadap politik dan pendidikan yang kurang seperti tidak bisa membaca. Bahasa yang berbeda juga bisa mempengaruhi masayarakat untuk menjadi lebih cenderung cuek terhadap politik Indonesia yang mulai mengalami ketidakadilan. Jika seandainya kita tahu politik Indonesia secara keseluruhan mungkin, kita akan sama-sama bisa membangun Negara Indonesia lebih maju karena dengan dilakukan bersama-sama maka akan lebih mudah mewujudkan tujuan Indonesia.

Jokowi dan keraguannya dalam memimpin

Baliho kampanye yang mereka buat mengandung kalimat-kalimat yang kadang membuat geli pembacanya karena terkadang kata-katanya terlalu dibuat-buat dan mengada-ada. Selain itu, masyarakat juga sering tidak kritis dalam memahami isi dari slogan-slogan kampanye tersebut. Sehingga, kadang ada calon legislatif yang ketika baru menjadi caleg menggunakan slogan kampanye dengan pernyataan yang dapat meluluhkan hati masyarakat dengan kata-katanya, yang padahal setelah caleg tersebut memenangkan pemilu dan menjabat menduduki kursi kepemimpinan itu, mereka menjadi lupa diri dan tidak menghiraukan kehidupan serta kesejahteraan rakyatnya. Mereka lupa akan pernyataan yang mereka buat ketika mereka berkampanye. Hingga akhirnya, pada saat ini sudah sering terungkap banyaknya kasus korupsi yang dilakukan oleh ketua-ketua legislatif tersebut. Oleh karena itu, kita harus lebih berhati-hati dan kritis lagi dalam memahami makna dari kalimat-kalimat yang menjadi slogan kampanye para calon legislatif. Karena gaya bahasa yang digunakan setiap orang berbeda-beda dan juga dari gaya bahasa itu sendiri dapat mencerminkan bagaimana jati diri si penulisnya. Sehingga, untuk dapat memahami para caleg tersebut, kita dapat meneliti lewat gaya bahasa yang mereka gunakan dalam slogan-slogan kampanye yang meraka buat, apa slogan itu sesuai dengan kepribadian dan sikapnya atau mungkin slogan itu hanya dibuat-buat hanya untuk menarik simpati dan perhatian masyarakat. Presiden Jokowi memang harus bersikap tegas (tanpa ragu) untuk mengambil keputusan dalam segala hal agar kita yakin dan percaya bahwa presiden yang bisa membawa perubahan dan mensejahterakan rakyat. Hal ini terbukti presiden jokowi bersikap tegas saya mengambil satu contoh : menegakkan hukum di Indonesia, apa yang telah diputuskan pengadilan harus dijalankan. “Indonesia dalam keadaan darurat narkoba! … Tiada ampun bagi terpidana narkoba!” tegasnya. Indonesia juga harus menunjukkan kedaulatannya kepada negara lain, katanya lagi, ketika diminta komentarnya mengenai adanya protes dari Belanda dan Brasil karena warganegaranya termasuk yang dieksekusi. Ketegasan tanpa ragu Presiden Jokowi ini benar-benar terlihat di sini, ini juga menunjukkan konsistensinya terhadap prinsip dan slogan yang pernah dianyatakan, dan juga ditulis di Fans Face Book-nya: “Pemimpin adalah Ketegasan Tanpa Ragu!” Dalam beberapa orang ada yang menganggap presiden joko widodo masih kurang tegas, untuk segera cepat mengambil keputusan misalnya: sikap joko widodo yang selalu terlihat lembut dan sopan yang membuat kita mengatakan bahwa joko widodo masih kurang tegas. Presiden jokowi juga masih tidak memperlihatkan progres dari program kerjanya. Memang “Pemimpin adalah Ketegasan Tanpa Ragu” tapi, kita juga harus melihat ketegasan dalam hal apa? Dalam memberikan janji-janji, masih belum bisa terlaksana. Memang kita harus sabar untuk melihat apakah presiden jokowi akan melaksanakan program kerjanya ini. Tapi, faktanya rakyat kita masih banyak yang sengsara. Misalnya Kabut asap di Kalimantan , saya mendengar dari Kalimantan Timur, Kec. Tanjung Redeb. Kab.Berau. kalau kabut asap membuat mereka sesak dan banyak sekolah yang diliburkan bahkan balita,anak-anak, ibu-ibu, dan semua masyarakat jatuh sakit karena tidak bisa menghirup udara segar seperti kita disini. Nah, hal ini sangat membuat aktifitas masyarakat sangat terganggu, dimanakah rasa pemimpin untuk bisa membantu semua kenapa hal ini belum terselesaikan? Sampai kapan?. Sikap dan kebijakan harus lah tegas dan sesuai, ini sangat penting untuk segera diselesaikan karena dikhawatirkan ini awal dari kerusakan lingkungan dan awal dari hilangnya persatuan Indonesia. Disaat saudara kita kesusahan tapi, kita asik-asikkan disini tanpa ada pertolongan yang jelas. Kita dibingungkan oleh kebijakan jokowi yang setiap kali mengambil keputusan tidak tegas dan sesuai kondisi Indonesia saat ini.

Kondisi Politik di Indonesia

Politik saat ini mengalami kekacauan yang tidak jelas. Saat ini politik Indonesia dijadikan ajang memperebutkan kekuasaan. Para pejabat yang memiliki kekuasaan telah melupakan dan mengabaikan keinginan dan harapan masyarakat. Banyak masayarakat kita dijadikan tempat untuk memperoleh kekuasan terlebih masyarakat yang awam atau tidak berpendidikan mudah dipengaruhi untuk ikut serta bermain politik yang kotor atau membantu pejabat memperoleh kekuasaan dan jabatan yaitu dengan cara membayar masyarakat untuk memilih pejabat ini sebagai pemimpin atau pejabat. Cara – cara suap uang, makanan , dan janji-janji yang indah mereka gunakan untuk memperoleh kekuasaan dalam pemerintahaan. Poltik Indonesia saat ini sangatlah memprihatinkan. Para pejabat masih kurang dalam memikirkan rakyat secara luas. Mereka sudah lupa akan janji-janji dan program kerja yang harus mereka kerjakan. Tidak banyak dari mereka juga melakukan hal-hal yang merugikan negara Indonesia seperti korupsi. Korupsi sudah mendarah daging dalam diri pejabat, rasa nafsu yang tinggi untuk mendapatkan keuntungan dan jabatan yang tinggi dengan mengambil uang rakyat. Ini fakta kita bisa melihat kebelakang bahwa tidak ada pemerintahan yang tidak pernah melakukan korupsi inilah contoh nama-nama yang tertangkap KPK dan mejadi contoh kasus politik indonesia yang sudah mengalami kerusakan. Berikut nama-nama besar lain yang pernah diseret oleh KPK sejak dibentuk 2002 silam. • Irjen Djoko Susilo Kasus yang menimpa bekas kepala korps lalu lintas Polri ini banyak dikutip setelah calon Kapolri Budi Gunawan ditetapkan sebagai tersangka. Serupa dengan Gunawan, Djoko Susilo yang terjerembab lantaran kasus korupsi dalam proyek simulator ujian surat izin mengemudi itu sempat melawan KPK yang kemudian memicu perang Cicak versus Buaya jilid pertama. Namun begitu, Irjen Djoko Susilo dijebloskan ke penjara selama 18 tahun oleh Tipikor. • Luthfi Hassan Ishaaq Luthfi Hasan Ishaaq dijemput dan ditahan KPK pada tanggal Januari 2013 dengan dugaan menerima hadiah atau janji terkait dengan pengurusan kuota impor daging pada Kementerian Pertanian. Pria yang saat ditangkap menjabat sebagai Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini divonis 16 tahun penjara. • Rudi Rubiandini Penangkapan Rudi dianggap sebagai sebuah pukulan, mengingat mantan Kepala Satuan Kerja Khusus Migas ini dikenal sebagai pribadi yang bersih dan jujur. Nyatanya Rudi menerima suap dari Kernel Oil senilai US$ 400 ribu. Ketua KPK Abraham Samad mengecam Rudi sebagai figur yang serakah, karena menerima suap kendati mengantongi gaji tinggi sebagai pejabat SKK Migas. Dari beberapa contoh diatas, bisa diartikan kalau politik di Indonesia sangat tidak dewasa, kotor dan mengalami kekacauan. Sampai kapankah politik di Indonesia selalu mengalami hal yang sama dari tahun ketahun sama sekali tidak ada perubahan dan kasus yang sama terulang kembali. Masyarakat kita yang sedang sedih, menjerit kelaparan dan terlebih era globalisasi yang sudah membuat banyak negara asing mulai memasuki pemasaran di Indonesia dan ASEAN comunity yang membuat masyarakat dilema kerena dengan masuknya ASEAN comunity kita semakin terjajah oleh bangsa lain dan masyarakat sendiri masih kurang dalam pemahaman bahwa kita seharusnya mencintai produk Indonesia. pemerintah hanya selalu menjanjikan kata-kata yang manis kepada masyarakat. Sumber : Dianrosidani.2015. Kondisi politik Indoensia. (Online)(http://m.kompasiana.com/dianrosdiani/kondisi-politik-indonesia.html). Diakses pada tanggal 22 oktober 2015 pada pukul 10.15 WIB. Dw.2010.Daftar Tangkapan Terbesar KPK.(Online)(http://www.dw.com/id/daftar-tangkapan- terbesar-kpk.html).Diakses pada tanggal 22 oktober 2015 pada pukul 09.45 WIB

Ketidakadilan Petani dalam Dunia Perpolitikan di Era Globalisasi

Masih terkait judul yang diatas bahwa petani Indonesia sangatlah memprihatinkan banyak dari mereka yang tidak mendapatkan hak-hak nya. Buruh tani kita ditindas dan dihisap oleh kapitalisme tanpa memikirkan kesejahteraan petani. Masyarakat petani adalah aset yang paling berharga karena tanpa petani kita tidak mungkin bisa memakan nasi seperti saat ini. Tapi, banyaknya lahan yang dirusak dan diganti oleh bangunan pabrik membuat masyarakat petani mulai kehilangan lahan mata pencaharian kita, bahkan kita ini adalah negara kepulauan yang memiliki tanah yang subur, kenapa masih banyak masyarakat kita yang kelaparan. Mungkin ini adalah contoh kecil yang sudah dilakukan pemerintah bahwa dengan membangun pabrik semen membuat kita lebih sejahtera. Sebenarnya boleh kita membangun pabrik semen tapi, kita harus melihat dampak ngatif dari limbah pabrik dan bagaimana tempat tinggal , lahan mata pencaharian masyarakat petani yang tergantung kepada alam ini. Jika alam kita dirusak maka , mereka pun akan kehilangan semua harta yang sangat berharga bahkan dampaknya sangalah parah , kita akan mengalami kerusakan lingkungan yang membuat ekosistem di alam tidak berjalan semestinya. Masyarakat Indonesia sebagian besar bekerja dengan mata pencaharian sebagai petani , mereka menggunakan lahan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Melihat fenomena ini saya pun mewawancarai beberapa mahasiswa seorang aktifis. Mahasiswa aktifis ini mengungkapkan bahwa masyarakat petani adalah tokoh yang harus dihormati karena tanpa mereka kita tidak akan bisa hidup.mari kita refleksiakan sejarah petani. Kita bisa lihat sejarah kehidupan petani, dari jaman kerajaan dulu hingga era global sekarang. Pada zaman kerajaan dulu, petani bukan saja dijadikan sebagai tenaga kerja murah, bahkan gratis, tapi juga objek pajak. Misalnya pada zaman Kerajaan Majapahit, di satu pihak raja membebaskan tanah milik komunitas agama dari pajak, pada saat yang sama memungut pajak dan menuntut kerja rodi kepada warga desa. Bagi para petani yang mengurangi produksi pertaniannya, entah dengan cara apa, disamakan dengan pencuri yang gisa dihukum mati. Praktek seperti itu terus hingga masa penjajahan Belanda dan bahkan sekarang pemerintah kita sendiri menggunakan cara yang sama kepada masyarakat petani kita. Petani sampai saat ini belum mendapatkan kesejahteraan mereka. Eksploitasi sumber daya alam dan sumber daya manusia yang dimiliki pulau ini diperas habis-habisan demi mendatangkan keuntungan sebesar-besarnya bagi pemerintah kolonial. Kekuasaan pemerintah kolonial yang besar itulah yang membuat rakyat kecil tidak dapat menggunakan tanah-tanah miliknya sendiri untuk memenuhi kebutuhan keluarga mereka, sebab seluruh tanah yang ada di dalam kekuasaan pemerintah merupakan tanah milik pemerintah, rakyat tidak memiliki hak atas apapun yang ada di wilayah kekuasaan pemerintah kolonial itu, seperti yang ada dalam konsep kekuasaan kerajaan-kerajaan Jawa. Sehingga, pemerintah kolonial berhak untuk mengeksploitasi seluruh yang ada di wilayah kekuasaannya baik tenaga maupun sumber daya alam lainnya yang ada di Jawa. Hal inilah yang telah menimbulkan kesengsaraan bagi rakyat, terlebih juga karena mereka tidak mendapat upah yang tidak akan cukup untuk memenuhi kebutuhan seluruh keluarganya. Tekanan demi tekanan baik moral maupun fisik dari pemerintah kolonial ataupun oleh sang modal telah membuat kesabaran sebagian rakyat mencapai puncaknya. Karena itu, muncul sosok-sosok pemimpin yang prihatin dengan keadaan zaman dan ingin melepaskan seluruh penderitaan yang mereka derita selama ini, dengan melakukan perlawanan terhadap pihak-pihak yang mereka anggap telah membuat kesengsaraan bagi mereka.

Ketidakadilan Petani dalam Dunia Perpolitikan di Era Globalisasi

Kehidupan petani dan sektor pertanian sekarang sedang menghadapi tantangan yang tidak semata ditingkat lokal dan nasional , namun tantanagan yang terbesar dan terberat mengepung dari tingkat global.sektor pertanian negara berkembang kini dikekangi oleh kebijakan ekonomi – politik nasional yang dikaitakan era global. Banyaknya perkembangan sektor industri yang membuat petani kehilangan bahkan dan tempat tinggak mereka. Dalam hal ini, pemerintah masih belum bisa memberikan kedaulatan masyarakat petani. Liberisasi pertanian menghasilkan dampak negatif di pertanian yaitu : Pertama , menempatkan petani sebagai obyek yang sekitar oleh kepentingan modal yang ditanamkan di sekitar pertanian. Kedua, tidak adanya proteksi yang substansial bagi petani agar dapat tetap aman dalam kegiatan pertanian. Ketiga, dihapuskannya subsidi bagi sektor pertanian yang menyebabkan melemahnya dukungan negara bagi petani. Keempat, membanjirnya produk pertanian impor yang menggerus daya saing produk petani kita. Kelima, menjadikan sektor pertanian menjadi urusan elit ekonomi sembari mempercepat urbanisasi dan proktarisasi. Ini peringatan dini atas ancaman kedaulatan pertanian kita dan bangsa agraris secara keseluruhan, posisi negara kini tengah berada dipusaran neoliberilisme yang menghendaki pengurangan bahkan sejauh mungkin penghapusan peran negara dalam mengatur dan menentukan kebijakan pertanian sekalipun menyangkut mayoritas warganya sendiri. Kedaulatan pangan, meminjam la via campesina adalah hak rakyat yang mencakup : 1. Memperiotaskan produksi pertanian lokal untuk memberi rakyat, akses petani dan tunawisma atas tanah, air m benih , dan kredit melalui dijalankan landreform dan berbagai program pendukungnya. 2. Hak petani untuk memproduksi makanan dan hak konsumsi bagaimana di produksi dan siapa yang memproduksi 3. Hak sebuah negara untuk melindungi dirinya dari harga pangan dan pertanian impor yang murah 4. Harga pertanian terkait dengan biaya produksi , misalnya, dengan mengenakan pajak atas impor berlebihan yang murah. 5. Rakyat ikut serta dalam penentuan pemilihan kebijakan pertanian dan 6. Pengakuan atas hak – hak petani perempuan yang memegang peran utama dalam produksi pertanian dan pangan. Menurut saya , meskipun hal itu sudah diberikan apakah kehidupan petani akan terjamin. Karena dalam kasus PT Semen Gresik yang membangun sektor industri yang membuat petani kehilangan lahan sebagai mata pencaharian mereka.PT Semen Gresik yang membangun pabrk di kecamatan sukolilo, Pati Jawa Tengah, tahun 2006. Disini petani banyak kehilangan lahan petani untuk bekerja. Buruh tani yang tidak mempunyai lahan-pun ikut merasakan karena mereka kehilangan pekerjaan mereka, dimana lahan tempat kerja telah diambil oleh pabrik PT Semen Gresik. Banyaknya penolakan didirikan PT Semen Indonesia yang dilakukan masyarakat Samin. Masyarakat Samin selalu memegang teguh untuk tetap mempertahankan hak milik tanah dan kehidupan mereka tetap terjaga serta lingkungan di Indonesia ini tetap terjaga dengan baik. Masyarakat Samin menggantungkan semua kebutuhan hidupnya dengan alam tanah, air, Indonesia yang harusnya kita jaga tapi malah dirusak oleh PT Semen atau limbah semen itu sendiri.Dalam hal ini mata pencaharian secara mayoritas yang mendominasi itu pertanian, dimana tanah di Jawa ini subur dan cocok untuk bertani , namun pemertintah malah mendirikan pabrik semen yang tidak melihat keuntungan yang diambil jika tanah yang subur ini seharusnya dimanfaatkan untuk bertani. Masyarakat petani banyak dipaksa oleh pejabat untuk menjual tanahnya. Dengan alasan jika petani menjual tanahnya akan didirikan pabrik dan petani akan bekerja di pabrik dengan penghasilan lebih tinggi dari penghasilan didapat. Tapi, apakah semen ini bisa memberikan sumber pangan bagi Indonesia bagaimana jika Indonesia mengalami krisis pangan. Beras, sayur , buah dan lain-lainnya sudah mulai langkah karena lahan yang di ganti oleh pabrik semen. Mereka masih banyak menggunakan pring bambu atau kayu atau bahkan karena hal ini petani masih menumpang dengan kerbatnya karena kayu yang mulai langkah. Inilah dampak dari pabrik yang tidak melihat untuk melestarikan lingkungan Indonesia. Menurut saya, pemerintah masih tidak bisa memberikan kesejarahteraan, perlindungan masyarakat Indonesia. khususnya kaum buruh , kaum tani , yang tidak mampu melawan kaum penindas yang memaksa mereka untuk patuh dan terus bekerja.